Rabu, 03 Oktober 2012

Nasihat Bunda Teresia Buat SYL



Oleh: H.A.B.Amiruddin Maula(Pemerhati  Hukum dan Pemerintahan)
 
”Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan banyak mementingkan diri sendiri, bagaimanapun, maafkanlah mereka. Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati; bagaimanapun, jadilah sukses. Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun , mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; bagaimanapun, membangunlah. Kebaikan yang engkau lakukan hari ini mungkin saja besok sudah dilupakan orang; bagaimanapun berbuat baiklah. Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Dengan begitu, Engkau akan lihat, akhirnya ini adalah urusan antara engkau dengan Tuhanmu, dan bukan lagi urusan antara engkau dan mereka” . (Bunda Teresia)

Keterlaluan, egois, fitnah, pengecut, dan banyak lagi ungkapan sejenis yang dilontarkan oleh banyak pihak dalam menanggapi beredarnya sebuah tabloid yang isinya menyebar fitnah untuk menyerang kehormatan SYL. Gubernur SYL difitnah sebagai ”Gubernur Narkoba” bahkan daerah Sulawesi Selatan yang dihuni oleh penduduk lebih kurang 7 juta jiwa ini, disebutnya sebagai Surga Narkoba.

”Kita dilecehkan dan dihina oleh mereka yang tidak bertanggung jawab, ingin kupenggal lehernya andaikan dia mau berdiri di depan saya”. Begitu ungkapan kemarahan seorang tokoh pemuda yang bertubuh kekar dan berwibawa  dalam balutan uniform organisasinya, sambil memegang gulungan koran yang baru saja selesai dibacanya di loby sebuah hotel berbintang di daerah ini.
 
Selebaran Gelap

Dalam politik, terlebih lagi dalam memperebutkan simpati rakyat sebagai penentu keterpilihan seseorang menjadi pejabat publik, selalu saja ada provokasi dalam bentuk kampanye hitam (black campaign) dengan cara menjelek-jelekkan kandidat.

Dalam pilgub tahun 2008 lalu, SYL sebagai salah satu kandidat penantang petahana waktu itu, juga diisukan sebagai pecandu narkoba dan dinasty Yasin Limpo, namun kenyataannya masyarakat pemilih tidak terpengaruh sama sekali, bahkan SYL berhasil mengungguli rivalnya yang nota bene sebagai petahana, sehingga keluar sebagai pemenang.

Kini SYL kembali diterpa isu yang sama dengan modus operandi melalui penerbitan tabloid ”jadi-jadian” yang tidak dapat ditelusuri asal muasalnya, sehingga tabloid itu lebih tepat disebut ”selebaran gelap”, sehingga logika publikpun tergiring untuk curiga terhadap kubu pendukung rival SYL  Kecaman yang bermunculan dari masyarakat baik itu sebagai suara perorangan maupun sebagai suara ormas, membuktikan bahwa masyarakat kita sudah sangat dewasa dan semakin cerdas dalam berpolitik.

Alih-alih terpengaruh membangun image negatif terhadap ketokohan SYL, bahkan boleh jadi justru berbalik menjadi simpati, yang dapat mengantarkan SYL kembali keluar sebagai pemenang pilgub yang akan datang.

Kemungkinan itu nampaknya menjadi kekhawatiran dari para rival SYL, sehingga merekapun ramai-ramai menepis kecurigaan itu, bahkan buru-buru juga melontarkan kecurigaan terhadap kubu SYL yang seolah-olah berkepentingan untuk meraih simpati rakyat dengan cara membangun imege terdzolimi. Akibatnya antar figure yang bersaing dalam pertarungan Pilgub, terjebak dalam komunikasi saling tuding, sebagai sumber dan penggerak kampanye hitam itu.

Komunikasi politik seperti itu, tentunya adalah cara-cara berpolitik yang tidak santun, karena tidak hanya akan membuat praktik kampanye hitam semakin merebak sebagai bentuk pembodohan rakyat, tetapi juga akan merendahkan kredibilitas dan elektabiltas masing-masing para kandidat.

Padahal Presiden SBY sangat terobsesi menganjurkan  politik beretika dalam proses pembelajaran berdemokrasi di negeri ini, agar para politisi menampilkan perilaku politik yang bersesuaian dengan karakter kita sebagai bangsa yang beridiologi pancasila sehingga nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan rasa keadilan itu semestinya melandasi sikap politik para anak bangsa di negeri ini. 

Sungguhpun sejarah panjang budaya politik kekuasaan pemerintahan negara itu telah merekam betapa para politisi dengan seluruh perangkat kemanusiannya seringkali lebih mengedepankan ego dan nafsunya untuk berkuasa ketimbang nurani dan harga dirinya.

Sejak permulaan abad ke delapan belas lahir teori dari Nicollo Machiavelli yang berpandangan bahwa tujuan negara (kekuasaan) yang selalu hendak dituju adalah tercapainya tata-tertib dan ketenteraman, dan itu hanya dapat diwujudkan oleh pemerintahan yang tidak dihalang-halangi dan dirintangi oleh barang sesuatupun. Sejak itu orang lalu mempopulerkan ajaran Machiavelli itu dengan analogi politik yang menghalalkan segala cara, jika perlu dengan kekerasan, tipuan, dan lain-lain cara yang jahat sekalipun.

Namun seiring dengan perkembangan peradaban dan semakin tingginya kesadaran warga dunia untuk memberikan perlindungan tinggi terhadap hak-hak azasi manusia, maka ajaran tersebut sudah mulai digugat dan ditinggalkan, sehingga terminologi politik beretika sebagaimana yang diperkenalkan oleh Presiden SBY yaitu Cerdas, Bersih dan Santun, semestinya menjadi rujukan bagi para kandidat calon Gubernur dalam bertarung pada pilgub yang akan datang, agar tidak ada lagi praktek kampanye hitam sebagaimana yang akhir-akhir ini menerpa  para kandidat.
 
Pesan buat SYL

Sebagai petahana, SYL tentunya memang mendapatkan tugas ganda dalam pilgub yang akan dijelang. Kurun waktu yang tersisa enam bulan ke depan, sudah demikian singkat untuk menjelaskan kepada rakyat tentang berbagai keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai Gubernur dengan indikator-indikator yang jelas dan secara nyata dirasakan oleh rakyat.

Selain itu juga wajib menjelaskan secara terbuka kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan recana-rencana perbaikan dan peningkatan kinerja untuk kesejahteraan rakyat yang lebih baik lagi kedepan sebagai salah satu bentuk keterpanggilan untuk bertarung lagi pada Pilgub yang akan datang.

Sebaiknya tidak banyak membuang-buang waktu melayani kampanye hitam yang sifatnya hanya fitnah itu, sunggupun dapat dipahami bahwa fitnah itu memang sangat tidak mengenakkan sebagaimana Allah berfirman bahwa ”fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan” (AQ.2/191). Namun sebagai putra bangsa yang dianugrahi oleh negara Bintang Maha Putra Utama, tentunya jauh lebih baik dan bermamfaat bila tetap fokus memberikan pengabdian terbaik untuk kesejahteraan rakyat.

Sebagai pemimpin tentunya sudah terbiasa menemukan orang-orang yang seringkali keterlaluan, bertindak tidak logis, dan hanya mementingkan diri sendiri, maka maafkanlah mereka. Jangan pernah terganggu atas tuduhan adanya pamrih dalam setiap  perbuatan baik dan kerja keras  dalam mengemban jabatan selama ini, karena bagaimanapun juga bersikap baik dan peduli terhadap rakyat itu adalah esensi kedamaian yang dirindukan oleh seluruh rakyat.

Jangan peduli terhadap cemohan dan cibiran ketika keberhasilan kinerja dijelaskan kepada rakyat, oleh karena hal itu adalah kewajiban sebagai pengemban amanah. Segala keberhasilan yang membuat seorang tenang dan bahagia, sangat mungkin orang lain menjadi iri, namun hal itu tidak mesti membuatnya jadi sengsara. Teruslah bekerja untuk kesejahteraan rakyat yang lebih baik, oleh karena sebagai pengemban amanah, hal itu adalah urusan antara engkau dengan Al-Khalik dan bukan lagi antara dirimu dengan kami sebagai rakyatmu. 

SYL: Saya tidak Akan Permalukan Orang Toraja

SANGALLA --- Incumbent Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyatakan siap memenangkan pertarungan dalam ajang pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi Sulawesi Selatan, yang akan digelar 22 Januari 2013, mendatang. Untuk menuju kemenangan itu, SYL mengharapkan dukungan pemilih dari Tana Toraja dan Toraja Utara, sama seperti yang terjadi pada pemilihan gubernur tahun 2008 lalu.
“Insya Allah, saya tidak akan bikin malu orang Toraja. Kalau orang Toraja mendukung pasti Sayang Jilid II akan melanjutkan pembangunan di Sulsel,” tegas SYL, saat memberi arahan usai mengukuhkan tim pemenangan Kapal Induk Kabupaten Tana Toraja di Sangalla, Selasa 2 Oktober 2012, kemarin.
SYL mengatakan, orang Toraja merupakan pemilih yang cerdas. Mereka mampu menilai dan menganalisa mana pemimpin yang baik dan berprestasi dan mana yang tidak. Soal prestasi, kata dia, selama kurang lebih empat tahun memimpin Sulsel, pasangan Syahrul Yasin Limpo–Agus Arifin Nu’mang sudah berbuat banyak. Sulsel saat ini menjadi daerah yang paling menjanjikan untuk berinvestasi dari seluruh daerah di Indonesia. Daerah ini aman dan kondusif ditunjang pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi dengan tingkat inflasi yang rendah. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan predikat WTP selama beberapa tahun. Sulsel juga meraih ratusan penghargaan nasional serta terpilih menjadi 70 kepala daerah terbaik sedunia.
“Itu semua terjadi karena yang menjadi pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan pemerintahan yang baik dan memiliki visi nasional yang jelas. Jadi ndak salah ki bantu ka,” kata SYL.
Menurut SYL, ada lima hal yang harus dilakukan oleh pemimpin Sulawesi Selatan agar daerah ini bisa lebih baik ke depan. Pertama, pemimpin harus mampu menjaga keamanan dan memberikan rasa aman kepada warganya. Kedua, mampu memupuk agama warganya sehingga menjadi kekuatan spiritual serta bisa memupuk keberagaman yang ada sebagai anugerah. Berikut mampu memperbaiki dan meningkatkan ekonomi. Juga mampu mendorong perbaikan pendidikan serta kesehatan bagi warganya.
Syahrul juga mengingatkan kepada segenap warga Toraja untuk memilih pemimpin yang bersih dari korupsi dan tidak menjual asset daerah, seperti lapangan, sungai, atau danau. Masyarakat diingatkan untuk memilih pemimpin yang pernah dan mampu mewujudkan janji-janjinya.
“Tinggalkan Syahrul kalau ada korupsi,” tandasnya.
Kepada tim Kapal Induk yang baru dikukuhkan, SYL berpesan untuk selalu bekerja secara tim, ibarat sebuah tim sepak bola. Dia mengingatkan tim untuk tidak mempermasahkan darimana atau partai mana seseorang berasal, karena tujuannya sama, yakni memenangkan Sayang Jilid II. Tim juga diingatkan untuk tidak curang atau melakukan kampanye hitam (black campaign) terhadap calon lain.
“Ibarat Kapal Induk, kita akan berlayar menuju pulau harapan. Semua crew kapal harus bekerja sama, bahu membahu, meski badan dan ombak menghadang, kita tetap harus sampai di pulau itu,” ujarnya.

8 Partai Politik
Tim inti Kapal Induk kabupaten Tana Toraja yang dilantik kemarin sebanyak 50 orang. Para pengurus tim berasal dari delapan partai pendukung pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang, masing-masing Partai Golkar, PDK, PDI Perjuangan, PAN, PPP, PKPI, PDS, dan PKNU. Tim ini dipimpin oleh mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sulsel, Pdt. IP Lambe.
Ketua DPD II Partai Golkar Tana Toraja, Welem Sambolangi, menjelaskan, Tim Kapal Induk sudah terbentuk di 19 kecamatan dalam wilayah kabupaten Tana Toraja. Jumlah pengurus dan anggota tim kapal induk di Tana Toraja mencapai 1500 orang yang merupakan massa pendukung pasangan Sayang.
Dijelaskan, tim Kapal Induk akan bekerja menjalankan program-program pemenangan di pilgub Sulsel 2013 di Tana Toraja dalam rangka memenangkan pasangan Sayang Jilid II sebagai gubernur dan wakil gubernur untuk kedua kalinya. Tim kapal induk juga akan terus melebarkan jaringan hingga ke tingkat dusun untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Tim ini akan berjual all out untuk Sayang Jilid II di Tana Toraja,” tegas Welem.

Selasa, 02 Oktober 2012

JK : SYL Miliki Tiga Karakter Pemimpin


BERITACELEBES.com, Bone – Mantan Presiden M. Jusuf Kalla akui karakter kepemimpinan yang dimiliki Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Selasa, 18 September. 
Hal ini diungkapkan JK saat meresmikan Athirah Boarding School Bone, salah satu sekolah unggulan Kabupaten Bone serta peletakan batu pertama Masjid Athirah. JK secara blak-blakan mengungkapkan bahwa sosok SYL saat ini memiliki tiga karakter kepemimpinan, yakni otak sebagai dasar pemikiran yang religius, otot yang mampu menaklukkan segala rintangan, serta hati yang senantiasa mampu menyaring situasi yang terjadi.
“Seorang pemimpin harus memiliki tiga unsure kepemimpinan, dan SYL memiliki ketiga unsur itu,” ungkap JK
Seperti diketahui selain mampu menjadi pemimpin di Sulawesi Selatan saat ini SYL juga mampu menjadi Ketua Gubernur se-Indonesia. Bahkan penghargaan bintang mahaputra pun telah disandangnya.

Pendapat JK Ke SYL


Jusuf Kalla Sabtu 21 juli 2012 menempati rumah baru di Jl Wolter Monginsidi, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia membuat acara syukuran kecil-kecilan, ada beberapa undangan yang hadir, di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, yang juga Ketua DPD Golkar Sulsel dan akan maju lagi untuk periode kedua pada Pilkada Sulsel, Januari 2013. Syahrul Yasin Limpo dan Jusuf Kalla tampak akrab bercengkrama dan bercerita tentang berbagai hal, termasuk kondisi Sulsel, dan kondisi terakhir perpolitikan yang melingkupi Sulsel. Bahkan Kalla dalam perbincangannya dengan Syahrul sempat menyinggung hasil putaran pertama Pilgub DKI Jakarta baru-baru ini di mana incumbent Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke harus kalah oleh Jokowi. Menurut JK, Foke berbeda dengan Syahrul. “Foke itu beda dengan kau (Syahrul). Kau banyak prestasimu, Foke tidak,” kata Kalla.
Sungguh suatu pernyataan yang jujur dan tanpa tedeng aling-aling dari seorang Jusuf Kalla yang terkenal tegas dan cepat dalam mengambil keputusan, tidak seperti SBY yang kurang tegas dan cenderung hati-hati (jika tidak mau dibilang lamban) dalam mengambil keputusan. Jusuf Kalla menyatakan Foke tidak mempunyai prestasi adalah suatu kebenaran sejati. Ia tidak sedang membesarkan hati Syahrul Yasin Limpo, tidak juga sedang kampanye untuk Jokowi.
Sehari-hari kita melihat Jakarta macet parah, jalan tol saja macet total apalagi jalan biasa. Monorail hanya ada tiangnya saja di Jalan Asia afrika dan jalan Rasuna Said (Monorailnya kapan-kapan adanya). Banjir tidak bisa diatasi, kejahatan jalanan cenderung makin meningkat, sehingga jakarta tambah tidak aman saja, pengangguran terus bertambah yang excessnya rakyat miskin tambah banyak, dan banyak masalah-masalah lainnya yang tak terselesaikan dan tak ada solusinya dikepemimpinan Foke.
Serupa dengan Syahrul Yasin Limpo yang mempunyai banyak prestasi saat memipin sulawesi Selatan, Jokowi juga mempunyai banyak prestasi saat memimpin kota Solo. Andai Jusuf kala berani menyatakan ; “Jokowi banyak prestasi, Foke tidak” di Jakarta, tentu rakyat Jakarta tidak akan pusing-pusing memilih gubernurnya. Jokowi akan menang telak, bahkan bisa 90% seperti di Solo, dan rakyat Jakarta tidak akan salah pilih, karena memang tidak ada prestasi Foke selama 5 tahun memimpin Jakarta. Mengurus wakilnya saja tidak becus, bagaimana mau mengurus Jakarta

SYL Masih Unggul di Facebook-Twitter


SYL Masih Unggul di Facebook-TwitterTRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sebuah lembaga analisis sosial media, Win and Wise Communication masih mengunggulkan pasangan kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dalam hal pencitraan di internet melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter.
Hasil survei yang dilakukan dengan menggunakan software (perangkat lunak) khusus sejak 1 hingga 30 September 2012 untuk melacak tingkat Share of Citizen, atau seberapa banyak user yang memperbincangkan suatu brand/objek tertentu di social media, atau dalam bahasa survei konvensional diartikan tingkat popularitas pasangan Sayang ada di angka 50 persen.
Sedangkan dua pasangan rival Sayang, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Rudiyanto Asapa-Nawir Pasinringi (Garuda-Na) masing-masing meraih 39 persen untuk IA dan 11 persen untuk Garuda-Na.
Sedangkan dari sisi penilaian Share of Vote atau seberapa banyak perbincangan suatu brand/objek tertentu di social yang dalam dunia survei konvensional disebut elektabilitas, pasangan Sayang menempati 51 persen. Dua rivalnya, pasangan IA meraih 39 persen dan Garuda-Na 10 persen.
Adapun hasil datanya sebagai berikut :
Direktur WWComm, Anwar Abu Gaza mengatakan dari data tersebut juga terlihat arah kecenderungan pembicaraan yang masih positif dan sementara yang negatif masih kecil ini menandakan bahwa masih terjadi persaingan yang sehat di social media.
"Kesimpulannya, ketika trend ini masih tetap pada posisi yang sama, besar kemungkinan presentase ini tidak berubah sampai pemilihan gubernur 2013. Ini berarti pak Syahrul akan memenangkan pilgub dengan presentase Syahrul-Agus: 51 persen, Ilham-Azis: 39 persen dan Rudi-Nawir: 10 persen berdasarkan analisa di social media," kata Anwar Abu Gaza.
Sebelumnya juga sempat merilis data Juni-Agustus 2012 yang mengunggulkan SYL di social media dalam hal ini Facebook dan twitter dan Ilham unggul di youtube. Kali ini kembali merilis data dan tidak lagi menjadikan youtube sebagai sumber tapi lebih pada perbincangan facebook dan twitter saja.

Jambore PKK se-Sulsel yang dipusatkan di Kabupaten Tana Toraja

IMG-20121002-021832.jpgGubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menghadiri Jambore PKK se-Sulsel yang dipusatkan di Kabupaten Tana Toraja. Sejumlah perwakilan dari berbagai daerah turut hadir termasuk peserta kehormatan PKK asal Papua Barat.

Acara ini berlangsung selama empat hari yang dimulai hari Senin (1/10/2012) hingga Kamis (4/10/2012) di Ge'tengan. Bupati Toraja, Theofilus Allorerung, ikut menyambut kehadiran Syahrul didampingi para anggota muspida. Demikian disampaikan M Iqbal Suhaeb, staf Biro Umum Pemprov Sulsel, saat dihubungiTribunnews.com, Selasa (2/10/2012).

Dalam penyambutan itu, tampak sejumlah perempuan cantik mendampingi sang gubernur dengan melakukan tari tradisional. Syahrul tiba di Toraja menggunakan pesawat Express Air buatan Dornier. Peserta jambore ini mencapai 3.000 ribu orang. Beberapa kegiatan yang akan dilangsungkan selama jambore antara lain lomba kesenian, pengobatan gratis dari beberapa dokter ahli seperti ahli kandungan, internist, kulit dan kelamin

Kamis, 27 September 2012

KTNA Minta Syahrul Lanjutkan Program Pertanian


Ribuan Petani Hadiri Tudang Sipulung KTNA
TAKALAR,CAKRAWALA ONLINE--Ribuan petani dan nelayan yang tergabung dalam organisasi Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel, mengaku puas dengan kinerja Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo selama memimpin empat tahun terakhir. Mereka bisa merasakan langsung program pro rakyat yang diterapkan sehingga meminta Syahrul melanjutkan programnya pada periode mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam Musyawarah Tani dan Tudang Sipulung KTNA Sulsel, yang digelar di Juku Kanaya, Kelurahan Manongkoki, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Kamis (7/6).
Ketua KTNA Sulsel, Rahman Dg Tayang, mengungkapkan, selama menjadi gubernur, Syahrul selalu merespon apapun keluhan para petani. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan juga berpihak pada petani dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Apapun kesulitan dan kesusahan para petani yang saya bawa pada Pak Gubernur selalu direspon dan ditindaklanjuti dengan cepat," ujarnya.
Rahman menceritakan, ketika petani kesulitan pupuk karena terkendala kapasitas bongkar muat di pelabuhan yang mengakibatkan distribusi pupuk terlambat, Syahrul juga turun langsung mengatasinya. Begitupun ketika harga jagung turun, gubernur bertindak cepat melakukan koordinasi sehingga saat ini harga jagung kembali normal.
"Pak gubernur juga secara tegas menolak masuknya beras impor ke Sulsel karena akan berdampak pada harga beras lokal dan akan merugikan petani. Hal itu membuktikan betapa Pak Syahrul sangat memikirkan kesejahteraan dan selalu berpihak pada petani," ungkapnya.
Karena itu, Rahman pun meminta agar Syahrul Yasin Limpo tetap melanjutkan program-programnya yang berpihak pada petani pada kepemimpinannya di periode ke depan. Ia pun menegaskan, KTNA dan para petani di Sulsel yang telah merasakan langsung kebijakan-kebijakannya untuk memberikan dukungannya demi kesejahteraan petani di masa mendatang.
"Kami siap mendukung dan meminta Pak Syahrul tetap melanjutkan kepemimpinannya pada Sayang Jilid II demi kesejahteraan para petani," tegasnya.
Rahman menambahkan, tujuan diadakannya tudang sipulung, untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi petani. Antara lain, ketersediaan benih, pupuk, pasar, dan bagaimana mengantisipasi serangan hama. Peserta rembuk tani tersebut berjumlah 1.750 orang dari 10 kabupaten di sektor barat.
Sementara, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, sektor pertanian memang menjadi prioritas Pemprov Sulsel. Surplus beras 2 juta ton telah berhasil diraih. Tahun ini, targetnya ditingkatkan menjadi 3,2 juta ton.
"Kita juga punya produksi jagung dan hasil pertanian lainnya yang bisa meningkatkan kesejahteraan para petani," kata Syahrul.
Ia mengungkapkan, kesejahteraan para petani harus terus meningkat melalui perbaikan dan peningkatan hasil produksi pertanian mereka. Karenanya, Pemprov Sulsel berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dengan melakukan perbaikan irigasi dan pembangunan embung di setiap desa.
"Perekonomian Sulsel terus meningkat dan tertinggi di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi di sektor pertanian," pungkasnya