Ribuan Petani Hadiri Tudang Sipulung KTNA

Hal tersebut terungkap dalam Musyawarah Tani dan Tudang Sipulung KTNA Sulsel, yang digelar di Juku Kanaya, Kelurahan Manongkoki, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Kamis (7/6).
Ketua KTNA Sulsel, Rahman Dg Tayang, mengungkapkan, selama menjadi gubernur, Syahrul selalu merespon apapun keluhan para petani. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan juga berpihak pada petani dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Apapun kesulitan dan kesusahan para petani yang saya bawa pada Pak Gubernur selalu direspon dan ditindaklanjuti dengan cepat," ujarnya.
Rahman menceritakan, ketika petani kesulitan pupuk karena terkendala kapasitas bongkar muat di pelabuhan yang mengakibatkan distribusi pupuk terlambat, Syahrul juga turun langsung mengatasinya. Begitupun ketika harga jagung turun, gubernur bertindak cepat melakukan koordinasi sehingga saat ini harga jagung kembali normal.
"Pak gubernur juga secara tegas menolak masuknya beras impor ke Sulsel karena akan berdampak pada harga beras lokal dan akan merugikan petani. Hal itu membuktikan betapa Pak Syahrul sangat memikirkan kesejahteraan dan selalu berpihak pada petani," ungkapnya.
Karena itu, Rahman pun meminta agar Syahrul Yasin Limpo tetap melanjutkan program-programnya yang berpihak pada petani pada kepemimpinannya di periode ke depan. Ia pun menegaskan, KTNA dan para petani di Sulsel yang telah merasakan langsung kebijakan-kebijakannya untuk memberikan dukungannya demi kesejahteraan petani di masa mendatang.
"Kami siap mendukung dan meminta Pak Syahrul tetap melanjutkan kepemimpinannya pada Sayang Jilid II demi kesejahteraan para petani," tegasnya.
Rahman menambahkan, tujuan diadakannya tudang sipulung, untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi petani. Antara lain, ketersediaan benih, pupuk, pasar, dan bagaimana mengantisipasi serangan hama. Peserta rembuk tani tersebut berjumlah 1.750 orang dari 10 kabupaten di sektor barat.
Sementara, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, sektor pertanian memang menjadi prioritas Pemprov Sulsel. Surplus beras 2 juta ton telah berhasil diraih. Tahun ini, targetnya ditingkatkan menjadi 3,2 juta ton.
"Kita juga punya produksi jagung dan hasil pertanian lainnya yang bisa meningkatkan kesejahteraan para petani," kata Syahrul.
Ia mengungkapkan, kesejahteraan para petani harus terus meningkat melalui perbaikan dan peningkatan hasil produksi pertanian mereka. Karenanya, Pemprov Sulsel berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dengan melakukan perbaikan irigasi dan pembangunan embung di setiap desa.
"Perekonomian Sulsel terus meningkat dan tertinggi di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kontribusi di sektor pertanian," pungkasnya
0 komentar:
Posting Komentar