Selasa, 02 Oktober 2012

Pendapat JK Ke SYL


Jusuf Kalla Sabtu 21 juli 2012 menempati rumah baru di Jl Wolter Monginsidi, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia membuat acara syukuran kecil-kecilan, ada beberapa undangan yang hadir, di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, yang juga Ketua DPD Golkar Sulsel dan akan maju lagi untuk periode kedua pada Pilkada Sulsel, Januari 2013. Syahrul Yasin Limpo dan Jusuf Kalla tampak akrab bercengkrama dan bercerita tentang berbagai hal, termasuk kondisi Sulsel, dan kondisi terakhir perpolitikan yang melingkupi Sulsel. Bahkan Kalla dalam perbincangannya dengan Syahrul sempat menyinggung hasil putaran pertama Pilgub DKI Jakarta baru-baru ini di mana incumbent Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke harus kalah oleh Jokowi. Menurut JK, Foke berbeda dengan Syahrul. “Foke itu beda dengan kau (Syahrul). Kau banyak prestasimu, Foke tidak,” kata Kalla.
Sungguh suatu pernyataan yang jujur dan tanpa tedeng aling-aling dari seorang Jusuf Kalla yang terkenal tegas dan cepat dalam mengambil keputusan, tidak seperti SBY yang kurang tegas dan cenderung hati-hati (jika tidak mau dibilang lamban) dalam mengambil keputusan. Jusuf Kalla menyatakan Foke tidak mempunyai prestasi adalah suatu kebenaran sejati. Ia tidak sedang membesarkan hati Syahrul Yasin Limpo, tidak juga sedang kampanye untuk Jokowi.
Sehari-hari kita melihat Jakarta macet parah, jalan tol saja macet total apalagi jalan biasa. Monorail hanya ada tiangnya saja di Jalan Asia afrika dan jalan Rasuna Said (Monorailnya kapan-kapan adanya). Banjir tidak bisa diatasi, kejahatan jalanan cenderung makin meningkat, sehingga jakarta tambah tidak aman saja, pengangguran terus bertambah yang excessnya rakyat miskin tambah banyak, dan banyak masalah-masalah lainnya yang tak terselesaikan dan tak ada solusinya dikepemimpinan Foke.
Serupa dengan Syahrul Yasin Limpo yang mempunyai banyak prestasi saat memipin sulawesi Selatan, Jokowi juga mempunyai banyak prestasi saat memimpin kota Solo. Andai Jusuf kala berani menyatakan ; “Jokowi banyak prestasi, Foke tidak” di Jakarta, tentu rakyat Jakarta tidak akan pusing-pusing memilih gubernurnya. Jokowi akan menang telak, bahkan bisa 90% seperti di Solo, dan rakyat Jakarta tidak akan salah pilih, karena memang tidak ada prestasi Foke selama 5 tahun memimpin Jakarta. Mengurus wakilnya saja tidak becus, bagaimana mau mengurus Jakarta

0 komentar: